Selasa, 16 April 2013

Workshop at SAE Isntitute Jakarta part II

Dari film pendek yang sudah teman teman lihat, apa reaksi dan pendapat dari teman teman? apakah  mood nya dapat tersampaikan dengan baik? Sama halnya dengan karya tim saya yang dikirim pada Festival Film Pelajar Indonesia, kami membuat sebuah Iklan Layanan Masyarakat yang berjudul "Satu Detik Yang Berharga"  http://www.youtube.com/watch?v=BTzDGFLAJWg

Sedikit cerita dari penggarapan Satu Detik. Itu adalah karya pertama saya yang melewati prosedur dalam tahap Produksi yang menurut saya secara detail saya memulainya untuk belajar. Dari sini saya diajarkan membuat Director Shoot, dikenalkan dengan software penulisan naskah "Celtx" pertama kali terjun kelapangan langsung untuk mencari lokasi dan mengurus perizinan. Dari semua prosedur atau tahap tahap Produksi yang telah saya lewati akhirnya saya memiliki sebuah karya yang menurut sekolah layak dan dapat dikirimkan dalam FFPI IKJ tahun lalu. Dari awal hingga akhir produksi kami, kami didampingi oleh guru kami yaitu Pak Ardi. 


Pada dasarnya saya masih berharap salah satu dari kami dapat memasuki 3besar karya pilihan dewan juri, namun... tidak ada yang lolos sama sekali. Ini masih menjadi pertanyaan besar bagi diri saya, apa yang kurang saya maksimalkan dalam pembuatan suatu project? Iklan harus seperti apa agar dengan waktu 30detik dapat dimengerti penonton? semua pertanyaan saya terjawab saat mengikuti workshop kemarin.

Mba Renny menjelaskan 4 Type Storytelling Iklan:
  1. Slide of Life: konsep storytelling ini tidak secara linear (bertutur) berbentuk dalam kompilasi dalam berbagai peristiwa
  2. Testimonial: pengakuan customer setelah menggunakan produk tersebut (statment) Mba Renny membongkar dapur, dia berkata sekarang sudah banyak yang memanipulasi iklan dalam konsep seperti ini dalam artian pengakuan tersebut tidak real
  3. Cerita Utuh: contoh iklan ini adalah iklan Pertamina edisi Ramadhan yang digarap oleh mba Renny. sebelum melalui editing untuk ditayangkan di tv durasi ini dibuang separuhnya yang tadinya 3menit menjadi 1:30menit
  4. Reality Show: konsep ini berbentuk capture-an atara konsumen dengan produk



Mas Sastha sedang membahas teknis yang mempengaruhi "Storytelling"




















Peserta yang hadir di ruang Auditorium SAE Senayan





















Sastha dan Mba Renny sependapat bahwa Editor is Second Director oleh karena itu editor:
  • Harus mengetahui materi apapun yang akan diceritakan. Harus membaca skenario, sekalipun hanya iklan
  • Harus pandai memilih shoot. 3aspek yaitu :
    • fungsional: harus mengetahui fungsi shoot tersebut untuk apa
    • struktural: tau diamana harus meletakan shoot tersebut dengan tepat
    • proposional: harus tau panjang pendek shoot tersebut (durasi)


Mba Renny sendiri selalu membebaskan editornya untuk berkreasi dalam menyusun shoot shoot. Beliau hanya memberikan list shoot kepada editornya kemudian membiarkan sang editor untuk berkreasi. Pastinya sistem yang diterapkan mba Renny kepada editornya karena mereka sudah biasa satu project bersama. Mas Sastha menyampaikan, jangan memperlakukan editor sebagai robot atau operator "potong yang ini! yang itu kepanjangan! jangan dibuang yang ini, ini ngambilnya susah!" seharusnya tidak seperti itu. Kalau perlakuan nya seperti itu, lebih tepatnya dikatakan sebagai operator bukan editor. Oiya satu lagi Editor memang harus pintar untuk memilih shoot, kembali lagi pada iklan Pertamina mba Renny. sang editor harus membuang separuhnya! tidak ada kata "durasinya emang sudah segini gabisa dipendekin lagi" Editor harus mampu membuatnya menjadi durasi yang telah ditentukan dengan tidak menghilangkan mood yang ada pada iklan tersebut. Maka dari itu menurut saya menjadi editor harus memiliki kapasitas dan kemampuan tertentu.


Mas Sastha - Storytelling dalam FILM:

  • Naratif: memiliki tokoh--->konflik--->kejadian dirancang dalam waktu tertentu
  • Non Naratif: tidak memiliki tokoh--->konflik

Konflik tidak selalu sebuah perkelahian, konflik adalah suatu hal yang menghambat pemeran utama - Sastha Sunu



Nah, ilmu segar yang baru didapatkan di seminar tersebut langsung dapat dipraktekkan untuk mengikuti ajang Lenovo CO:LAB. Lenovo CO:LAB merupakan ajang bertaraf internasional untuk menjaring bakat-bakat kreatif di berbagai negara.







@RennyFernandez lg ngejelasin tentang #COLABID di seminar Dream-Create-Colab

Buat teman teman yang minat mengikuti Lenovo CO:LAB yuk buruan submit karya mu ya. Dibuka samapai 21 April loh! infonya di   :)) semangat buat teman teman yang ikut. semoga berhasil :))

"saatnya kamu jadi trendsetter, jangan hanya jadi followers"

Semoga postingan saya ini bermanfaat ya, sekali lagi terimakasih untuk share ilmu dan pengalaman nya kepada semua narasumber. Maaf apabila tidak tertulis secara detail disini. Samapai ketemu dilain kesempatan! :D




Tidak ada komentar:

Posting Komentar